BlogPlay

Share your links easily.

12 September 2009

Pemintakatan (zonasi) Lingkungan laut

Istilah “pemintakatan” merupakan terjemahan dari istilah “zonasi”, yang artinya adalah pemisahan suatu ruang lingkungan kedalam bagian-bagiannya (mintakat-mintakatnya).

Lingkungan laut sangat luas cakupannya dan sangat majemuk sifatnya. Oleh karena itu para ahli oseanografi membagi-bagi lingkungan laut menjadi zona-zona menurut criteria yang berbeda-beda. Karena lingkungan laut terdiri dari bagian dasar laut dan kolom air yang ada di atasnya, maka laut dapat dibagi kedalam
2 (dua) mintakat utama, yakni mintakat pelagik dan mintakat bentik. Mintakat pelagik meliputi seluruh kolom air, sedangkan mintakat bentik meliputi seluruh lingkungan dasar.

Gambar 1. Zonasi (mintakat) Laut
sumber : www.britannica.com


Mintakat Pelagik

Mintakat pelagik ini mencakup kolom air mulai dari permukaan dasar laut sampai paras (permukaan) laut. Mintakat ini terbagi lagi secara horizontal dan vertikal.

Secara horisontal mintakat pelagik terdiri dari :

A. Mintakat neritik

Mintakat neritik merupakan wilayah lingkungan perairan yang terletak diatas landas benua, dengan kandungan unsur hara melimpah, kandungan sedimen tinggi dan daya tembus cahaya yang dangkal. Hal ini disebabkan karena letaknya yang berdekatan dengan daratan yang memasok berbagai macam zat terlarut ke laut.

B. Mintakat Oseanik

Mintakat oseanik merupakan wilayah lingkungan perairan yang terletak di luar landas benua, kandungan unsure hara kurang, kandungan sedimen relative lebih sedikit sehingga daya tembus cahaya yang kuat.

Secara vertikal mintakat pelagik terdiri dari :

 Mintakat Epipelagik

Mintakat epipelagik merupakan bagian kolom air paling atas. Ketebalan mintakat ini hampir sama dengan ketebalan lapisan penembusan cahaya yang efektif untuk fotosintesis, yaitu sekitar 200 m. Oleh karena itu mintakat epipelagik disebut juga sebagai mintakat Fotik. Pada dan dekat bagian permukaan mintakat ini penyinaran matahari siang hari diatas optimal bahkan letal bagi phytoplankton. Di bawah lapisan ini desebut mintakat bawah permukaan merupakan tempat yang aktif bagi phytoplankton. Sedangkan bagian paling bawah merupakan lapisan dimana terdapat zooplankton pada siang hari.

 Mintakat Mesopelagik

Mintakat mesopelagik terletak dibawah mintakat epipelagik. Mintakat ini terletak antara kejelukan 200 – 1000 m. Karena letaknya dibawah mintakat fotik maka mulai dari mintakat mesopelagik sampai kepada mintakat abisopelagik, disebut sebagai mintakat Afotik. Artinya, pada mintakat ini tidak terdapat kegiatan yang menghasilkan produksi primer. Mintakat mesopelagik dihuni oleh konsumen primer yang memanfaatkan detritus (jasad renik) yang turun dari lapisan yang lebih dangkal. Pada mintakat ini terdapat lapisan termoklin, yaitu lapisan perairan dimana suhunya berubah secara drastis.

 Mintakat Batipelagik

Mintakat batipelagik meluas dari kejelukan 1000 m sampai kejelukan 4000 m atau sama dengan kejelukan dasar laut jeluk. Sifat-sifat fisiknya seragam.

 Mintakat Abisopelagik

Mintakat abisopelagik meluas ke bagian-bagian terjeluk dari samudra dan disebut juga sebagai mintakat palung. Biota air yang hidup di mintakat ini mengalami kegelapan karena tidak ada cahaya, suhu dingin dan tekanan air yang tinggi. Di perairan abisopelagik ini tidak ada cahaya kecuali cahaya yang berasal dari hewan-hewan laut (bioluminescence).

Mintakat Benthik

Mintakat bentik yang merupakan mintakat dasar laut, terbagi kedalam mintakat litoral dan mintakat abisal. Mintakat litoral meluas mulai dari garis pasang tertinggi sampai ke pinggir paparan benua. Garis batas antara mintakat litoral dengan mintakat abisal biasanya terletak pada kejelukan 200 m dan sekaligus merupakan batas kemampuan tembus sinar matahari. Mintakat abisal meluas dari pinggir paparan benua sampai dasar laut terjeluk dari samudera.

Mintakat litoral masih dapat dibagi lagi ke dalam 3 (tiga) mintakat utama, yaitu terdiri:
• Mintakat Atas-Litoral (supralitoral), yang merupakan bentangan pantai diatas mintakat litoral. Mintakat ini dapat mengalami siraman air laut pada saat air pasang, sehingga kadang-kadang disebut mintakat siraman.
• Mintakat Litoral, yang membentang mulai dari garis pasang rata-rata teratas sampai surut rata-rata terbawah dan sering disebut sebagai mintakat pasut (pasang surut) atau mintakat teritip. Mintakat ini mengalami kekeringan dan perendaman di sebagian waktu dalam sehari.
• Mintakat Bawah-Litoral (Sublitoral), yang terletak di bawah mintakat pasut dan selalu terendam di bawah permukaan laut, sehingga disebut pantai terendam. Mintakat ini membentang sampai ke pinggir paparan benua.
Mintakat abisal meluas mulai dari pinggir paparan benua sampai ke bagian dasar laut terjeluk dari samudra. Kebanyakan lingkungan dasar abisal ini menyerupai bahan lumpur dan jarang sekali yang berupa benda-benda keras seperti batu. Dasar samudra jeluk terdiri dari endapan kapur, terutama dari kerangka Foraminifera, endapan silika, terutama dari kerangka diatom, dan lempung merah di dasar yang lebih jeluk dengan tekanan air luar biasa besarnya sehingga membuat zat-zat lain mudah sekali terlarut. Mintakat abisal ini 82 % berkejelukan 2.000 m sampai 6.000 m dengan suhu yang stabil antara 4 0C dan 1,2 0C.

Pustaka :
Hutabarat, S., dan Stewart M. Evans. 1986. Pengantar Oseanografi. UI-Press. Jakarta

Rohmitarto, K., dan Sri Juwana. 2001. Biologi Laut, Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut.

http://www.acehpedia.org

1 komentar:

Zero to Depth